Polusi Air
Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar dialam tidak pernah dapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah sudah berpolusi. Air permukaan dan air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah.
Air yang tidak berpolusi tidak selalu merupakan air murni, tetapi adalah air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal disebut polusi.
Polutan Air
Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis dan polutannya atas komponen yang mengakibatkan polusi. Tanda-tanda polutan air yang berbeda disebabkan oleh sumber dan jenis polutan yang berbeda-beda. Polutan air dapat dikelompokkan atas 9 prup berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1.Padatan
2.Bahan-bahan yang membutuhkan oksigen
3.Mikroorganisme
4.Komponen organik sitetik
5.Nutrien tanaman
6.Minyak
7.Senyawa anorganik dan mineral
8.Bahan radioaktif
9.Panas
Suhu
Kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa akibat beberapa akibat sebagai berikut:
1.Jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun
2.Kecepatan ikan dan hewan air lainnya terganggu
3.kecepatan reaksi kimia meningkat
4.jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati.
Warna, bau dan rasa
Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (Apparent color), yang sesuai disebabkan adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahyan tersuspensin, termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah mati.
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal.
Padatan
Air yang terpolusi selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama kelarutannya yaitu:
1.Padatan terendap (sedimen)
2.Padatan tersuspensi dan koloid
3.Padatan terlarut
4.Minyak dan lemak
BAHAN BUANGAN YANG MEMERLUKAN OKSIGEN
Oksigen terlarut
Oksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dann hewan didalam air. Biota air yang hangat memerlukan O2 terlarut minimal 5 ppm, sedangkan biota air dingin memerlukan O2 terlarut mendekati jenuh. Konsentrasi O2 terlarut minimal untuk kehidupan biota tidak boleh kurang dari 6 ppm.
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD menunjukkan jumlah O2 terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah / mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Uji BOD mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
1.Dalam uji BOD ikut terhitung O2 konsumsi oleh bahan-bahan anorganik / bahan-bahan tereduksi lainnya yang disebut juga “intermediete oxygen demand”.
2.Uji BOD memerlukan waktu yang cukup lama yaitu minimal 5 hari.
3.Uji BOD yang dilakukan 5 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira-kira 6% dari total BOD.
4.Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat didalam air tersebut.
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD adalah sesuatu uji yang menentukan jumlah O2 yang dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya iodium dikromat, untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat didalam air. Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan O2 yang lebih tinggi daripada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaski biologi dan mikrooganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji COD 96% hasil uji COD yang dilakukan selama 10 menit kira-kira akan setara dengan hasil uji BOD selama 5 hari.
Mikroorganisme
Mikrobiologi Air
Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup/mati (bangkai), kotoran manusia/hewan, bahan organik lainnya. Patogen yang sering ditemukan didalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera, Shigella dysentriae penyebab penyakit disentri basiler dan lain-lain. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air perlu dilakukan kontrol terhadap polusi air.
Jumlah dan jenis mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi bergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.Sumber air
Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber air tersebut, misalnya air atmosfer (air hujan/salju), air permukaan (danau, sungai), air tanah (sumur, mata air), air tergenang (air laut), dsb.
2.Komponen nutrien dalam air
Air, terutama air buangan sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Semua air secara alamiah juga mengandung mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme didalam air.
3.Komponen beracun
Komponen beracun yang terdapat di dalam air mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut.
4.Organisme air
Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air sebagai contoh plankton merupakan organisme yang makan bakteri, ganggang dan plankton lainnya, sehingga adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut.
5.Faktor fisik
Jumlah dan jenis mikroorganisme juga dipengaruhi oeh faktor-faktor fisik seperti: suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan penetrasi sinar matahari. Jumlah dan jenis mikroorganisme didalam air buangan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh jenis polutan air tersebut. Misalnya air yang terpolusi oleh kotoran hewan dan manusia mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari kotoran seperti Esherchia coli, Streptokoki fekal, Clostridium perfringens.
Bakteri Indikator Polusi
Bakteri indikator polusi/ indikator sanitasi adalah bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya polusi feses/kotoran manusia / hewan, karena organisme tersebut merupakan organisme komensal yang terdapat didalam saluran pencernaan manusia maupun hewan.
LOGAM BERAT
Merkuri
Sifat-sifat Merkuri
Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Komponen merkuri banyak tersebar dikarang-karang, tanah, udara, air dan organisme hidup melalui proses-proses fisik kimia dan biologi yang komplek. Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat tersebut adalah sebagai berikut:
1.merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar (25°C) dan mempunyai titik buku terendah dari semua logam, yaitu -39°C.
2.Kisaran suhu dimana merkuri terdapat dalam bentuk cair sangat lebar, yaitu 396°C, dan pada kisaran suhu ini merkuri mengembang secara merata.
3.Merkuri mempunyai volatiilitas yang tertinggi dari semua logam.
4.Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang terbaik dari semua logam.
5.Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup.
Kegunaan Merkuri
Merkuri digunakan dalam berbagai bentuk dan untuk berbagai keperluan, misalnya industri Ixhlor alkali, merupakan industri yang merupakan industri yang menggunakan merkuri yang terbesar, penggunaan kedua yang terbesar dari merkuri adalah dalam produksi alat-alat listrik untuk berbagai keperluan, cat, instrumen, sebagai katalis, kedokteran gigi, pertanian, alat-alat laboratorium, obat-obatan, industri kertas , amalgan dan sebagainya. Penggunaan merkuri dan komponen-komponennya sebagai fungisida merupakan kegunaan ketiga terbesar dari merkuri.
Pencemaran Merkuri di dalam air dan lingkungan
Penggunaan merkuri didalam industri sering-sering menyebabkan pencemaran lingkungan, baik melalui air buangan maupun melalui sistem ventilisasi udara. Merkuri yang terbuang kesungai dan pantai atau badan air disekitar industri-industri tersebut kemudian dapat mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya termasuk ganggang dan tanaman air.
TIMBAL
Sifat-sifat Timbal
Timbal banyak digunakan untuk berbagai keperluan karena sifat-sifatnya sebagai berikut:
1.Timbal mempunyai titik cair rendah sehingga jika digunakan dalam bentuk cair dibutuhkan teknik yang cukup sederhana dan tidak mahal.
2.Timbal merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk.
3.Sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung jika kontak dengan udara lembab.
4.Densitas timbal lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya kecuali emas dan merkuri.
Kegunaan Timbal
Penggunaan timbal terbesar adalah produksi baterai penyimpan untuk mobil, dimana digunakan timbal metalik dan komponen-komponennya. Penggunaan lainnya dari timbal adalh untuk produk-produk logam seperti amunisi, pelapis kabel, pipa dan solder, bahan kimia, pewarna dll.
Sumber Polusi Timbal
Timbal yang mencemari udara terdapat dalam 2 bentuk, yaitu berbentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb diudara berasal dari sumber-sumber lain seperti pabrik-pabrik aktif Pb dan Pb okside, pembakaran arang dsb. Polusi Pb yang terbesar bersal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl, 2PbO.
Keracunan Pb
Daya racun Pb didalam tubuh diantaranya disebabkan oleh penghambatan enzim oleh ion-ion Pb2+. Pb yang tertinggal didalam ion tubuh, baik dari udara maupun melalui makanan/minuman, akan mengumpul terutama didalam skeleton (90-95%). Tulang berfungsi sebagai tempat pengumpulan Pb karena sifat-sifat iion Pb2+ yang hampir sama dengan Ca2+ .
Penanganan Air Buangan
Bentuk kontrol polusi air yang paling umum dilakukan di dalam industri-industri terdiri dari sistem buangan dan penanganan air buangan. Air buangan dikumpulkan melalui sistem buangan yang keluar dari tempat pengolahan limbah tersebut diharapkan mutunya sudah memenuhi syarat untuk dibuang kembali kedalam suplai air minum. Proses penanganan air buangan pada prinsipnya terdiri dari 3 tahap, yaitu proses penanganan primer (penyaringan, pengendapan, pemisahan endapan) sekunder (penyaringan trikel dan lumpur aktif) dan tersier/lanjut.